LIMITED STOCK: Cari VPS powerful untuk web bertrafik tinggi? Order di sini!
Berikut ini adalah semacam panduan instalasi webserver Nginx (baca: Engine X) melalui compiling source. Apa bedanya dengan instal via apt-get install nginx? Hmm.. Instal dengan cara compile akan memastikan anda mendapatkan Nginx versi terbaru, sementara apt-get biasanya akan terinstal versi yg lebih jadul atau bahkan versi ndeso. Kalo anda pake Debian, cukup baca mantra apt-get install nginx maka webserver ini akan dengan cepat terpasang di server, tetapi anda hanya akan mendapatkan versi yg sudah agak outdated.
Nginx yg saya install di sini akan menggunakan module Google Pagespeed, tanpa penjelasan rinci mungkin dari namanya anda sudah langsung paham bahwa ini gunanya supaya konten web yg di-host dapat tersaji dengan tempo yg cepat dan singkat tanpa waktu loading yg kronis. OK let’s go kita oprek saja…
OS di VPS yg saya pake adalah Debian 8 (Jessie), kalo anda masih pake 7, cara ini juga work. Atau anda bisa upgrade OS dulu supaya jadi Jessie, seperti ini. Kemudian…
- Jalankan apt-get update
- Instal packages yg dibutuhkan1apt-get install dpkg-dev build-essential zlib1g-dev libpcre3 libpcre3-dev git
- Pindah direktori cd /usr/src/
- Download sourcenya apt-get source nginx
- Instal dependencies apt-get build-dep nginx
- Clone repo Pagespeed git clone https://github.com/pagespeed/ngx_pagespeed.git
- Pindah direktori cd ngx_pagespeed
- Download Pagespeed optimization libraries wget https://dl.google.com/dl/page-speed/psol/1.9.32.2.tar.gz
- Ekstrak archive tsb tar zxvf 1.9.32.2.tar.gz
- Pindah ke direktorinya source Nginx cd ../nginx-1.9.2/ (angka versi di sini bisa berbeda dg saat anda instal)
- Edit file vim debian/rules
- Tambahkan di bawah $(WITH_SPDY) \ baris berikut: --add-module=/usr/src/ngx_pagespeed \ (ada 2 lokasi) [sociallocker id=”3175″]
[/sociallocker]
- Save dan compile dpkg-buildpackage -b
- Hasil dari compiling adalah file .deb yg bisa segera kita instal. Pindah dulu ke cd /usr/src
- Instal file .deb dpkg -i nginx_1.9.2-1~wheezy_i386.deb (nama file .deb di sini bisa berbeda dengan punya anda, silahkan cek dan pastikan dulu dengan command ls -al)
- Sekarang buatlah direktori cache Pagespeed mkdir /var/ngx_pagespeed_cache
- Set ownership chown www-data.www-data /var/ngx_pagespeed_cache
- Agar module Google Pagespeed aktif, editlah vim /etc/nginx/nginx.conf
- Tambahkan 2 baris ini di dalam http {} pagespeed on;pagespeed FileCachePath /var/ngx_pagespeed_cache;
- Save dan restart Nginx /etc/init.d/nginx restart
- Cek apakah running lsof -i TCP:80, hasilnya harus seperti ini
- Berhasil! Sekarang coba cek versi Nginx yg sudah diinstal, hasilnya harus menunjukkan versi yg terkini atau rilis paling akhir. Cek dengan perintah nginx -v
- Cek module Pagespeed apakah sudah OK wget -O - -o /dev/null --save-headers x.x.x.x (x.x.x.x adalah ip server anda). Jika hasilnya seperti ini maka selamat broo, Nginx anda sudah menggunakan module Pagespeed dan siap menyajikan konten web dengan waktu loading lebih cepat
Demikianlah saudara-saudara semuanya… Webserver yg keren ini sudah siap digunakan. Nah bagaimana dengan setup webnya? Bagaimana dg ininya? itunya? Hmmm… ga lah, itu ga akan saya bahas di sini. Saya on the topic saja ya, sesuai judul bahwa ini adalah cara instal webserver Nginx dan jika anda ikuti maka hasilnya pasti akan sesuai dg yg saya jalankan di sini.
Well.. Saya rasa pasti ada yg kepikiran bagaimana menambahkan domainnya? Ini jg ga akan saya bahas di sini ehehehe, mungkin next time saja di lain posting. Tapi intinya, untuk masalah domain supaya bisa resolve ke server anda harus setup nameserver dulu. Coba saja anda jalankan tutorial Nameserver Daemon yg ada di sini. Kalo benar, maka domain anda nantinya bisa anda buka di browser dan bisa dicek di step nomor 23 (menggantikan ip).
Cheers!!!!!
Sewa VPS? Pilih RAMNODE saja! Murah, ngebut dan handal. Order di sini!
Untuk pointing domain ke server bisa gunain cloudflare mas, saran aja sih hehehe. Lebih aman dan ip kita tersembunyi dari tangan jahil. 😀
Yeah. Tapi saya ga terlalu ngefans sama cloudflare jadi sangat jarang sekali pake. Saya lebih gemar instal nameserver sendiri 😀